[Vignette] Something ’bout Love

cover8

Author                  : Yoon Minhyo

Cast                       :

  • Infinite’s Lee Sungyeol
  • A Pink’s Son Naeun

Supp Cast            :

  • Anothers Infinite’s member.

Rate                       : PG 15

Genre                   : Romance, life

Length                  : Vignette

Disclaimer           :

  • Parah /.\ FF yang lain masih numpuk tapi tiba-tiba teringat sama Sungyeol kkk~

Summary             : “She’s not B2st’s girl!! She’s mine!!” –Lee Sungyeol

***

Untuk hari ini, hanya hari ini Sungyeol benar-benar tak dapat menyembunyikan senyumnya. Kedua kakinya baru saja melangkah keluar dari kamar, namun sedetik kemudian dapat Ia dengar suara Sungjong yang nampaknya sejak tadi tengah asik bermain video games bersama dengan Dongwoo, “Hyung? Kau ingin pergi keluar?!”

“Seperti yang kau lihat” Sahut Sungyeol masih dengan menunjukan senyum terbaiknya, oh astaga jika ada salah satu fansnya yang melihat senyum cerahnya hari ini dapat dipastikan posisi L sebagai member tertampan akan langsung tergeser olehnya.

Dongwoo yang sejak tadi juga sedang asik bermain bersama Sunjong mulai berceloteh, “Oh baiklah, jadi kaus kuning berkerah, hoodie berwarna pink, dan celana jins selutut?” Dongwoo menaikan sebelah alisnya heran ketika kedua matanya menatap sosok Sungyeol dari atas hingga kebawah, beberapa saat kemudian kepalanya menggeleng pelan, “Kau benar-benar terlihat seperti seorang anak sekolahan yang ingin berkencan dengan adik kelasnya” Gumamnya pelan, kemudian terkekeh sendiri.

“Kau terlihat hebat, hyung” Tambah Sungjong lagi seraya mengacungkan ibu jarinya.

“Jinjja?” Sungyeol semakin melebarkan senyumnya, kemudian berhenti melangkah dan kini berdiri tepat dihadapan sebuah cermin besar yang memantulkan sosoknya yang terlihat begitu sempurna kkk~

Seraya kembali mengacak-acak rambutnya yang kecoklatan dihadapan cermin besar itu, Sungyeol terus bersenandung hingga menimbulkan kebisingan yang berarti bagi para member lainnya (?)

L yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya, berusaha untuk mengerjap-ngerjapkan kedua matanya yang saat ini benar-benar tak lagi terlihat. Sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, L mencoba memperhatikan Sungyeol yang saat itu sangat terang benderang, “Kau benar-benar membuatku silau, hyung” Gerutunya kemudian melangkah dan duduk di sofa panjang yang menghadap pada sebuah televisi besar yang saat ini tengah menayangkan sebuah pertandingan seru antara Sungjong dan juga Dongwoo.

“Yeollie hyung, ingin pergi berkencan” Seru Sungjong lagi.

“Berkencan?” L mengerutkan keningnya kemudian menatap sosok Sungyeol yang masih sibuk berdiri dihadapan cermin, “Kau ingin bertemu Naeun? Di satu-satunya hari libur yang kita miliki?”

Pada akhirnya Sungyeol mulai mengalihkan perhatiannya, dan kini masih dengan senyum yang sama namja itu menatap L yang masih nampak heran, “Justru itu, Myungsoo! Karena ini satu-satunya hari” Jelasnya kemudian.

“Oh baiklah terserah” L terkekeh sendiri, kemudian tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari layar televuisi itu Dongwoo kembali berkomentar, “Sepertinya keputusan kita untuk pindah apartment sama sekali tidak memberatkanmu, Yeollie”

“Wae?”

Dongwoo mengangkat bahunya kemudian tertawa pelan, “Kau jadi semakin memiliki alasan untuk pergi keluar menemui Naeun, benar?!”

“Ya!!!” Sungyeol tertawa seraya melemparkan sebuah bantal pada Dongwoo yang disambut dengan pekikan keras namja itu, “Ya!! Lee Sungyeol!!”

“Mianhae mianhae, hyung” Ujar Sungyeol lagi, “Ini sudah nyaris siang, aku akan pergi sekarang! Annyeong” Dan dalam sekejap sosok Sungyeol sudah menghilang dari hadapan mereka semua.

Hening~

“Hyung” Sungjong kembali bersuara memecah keheningan yang sempat terjadi, masih dengan kedua tanganya yang sibuk menekan-nekan tombol joystick.

“Hyung? Hyung siapa yang kau maksudkan?” Sahut Dongwoo mengetahui bahwa ditempat ini Sungjong memiliki banyak hyung.

Sungjong tersenyum manis, “Kalian berdua, hyung! Menurut kalian, bagaimana jika aku mengikuti Yeollie hyung? Memiliki yeojachingu? Bagaimana?” Tanyanya tiba-tiba dan kontan pertanyaannya barusan berhasil membuat kedua hyungnya itu menatapnya heran.

“Sungjong-ah, tak sebaiknya kau mengikuti namja pabo itu” Dongwoo menyarankan kemudian tertawa dan sesaat disusul dengan L berkomentar, “Ya Ya, kau tak perlu melakukannya Sungjong-ah! Tetaplah menjadi uri Sungjong yang manis, ne?”

“Ya!!! Hyung!!!”

***

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh, pada akhirnya Sungyeol tiba di sebuah apartment yang nyatanya sangatlah tidak asing untuk dirinya dan juga para member infinite lainnya. Oh rasanya Ia sedikit merindukan tempat itu sekarang ini.

Sungyeol memarkirkan mobil hitamnya, oh untuk saat ini tolong lupakan masalah kepemilikan SIM karena hingga saat ini Ia bhkan belum memiliki SIM sama sekali tapi toh pada kenyataannya tanpa SIM sekalipun Ia dapat menyetir dengan baik dan juga hati-hati, benar?

Sebuah senyum cerah kembali terlukis diwajah tampannya, membayangkan reaksi Naeun ketika melihatnya nanti bahkan sudah membuatnya senang. Dengan penuh percaya diri Sugnyeol melangkahkan kedua kakinya menyusuri lorong-lorong gedung apartment yang cukup mewah itu, hingga akhirnya tibalah dirinya tepat didepan sebuah pintu yang akan segera mempertemukannya dengan Naeun.

Namun baru saja Sungyeol hendak menekan tombol bel, pintu itu perlahan terbuka dan kini dapat dilihatnya sosok Naeun yang nampak terkejut tepat dihadapannya, “Sungyeol Oppa?”

“E-eh? Annyeong” Sapa Sungyeol tak kalah terkejut.

Naeun mengerutkan keningnya heran, menatap sosok namjachingunya yang secara tiba-tiba berdiri tepat didepan dormnya, “Bagaimana bisa Oppa berada disini? Bukannya untuk saat ini kalian sibuk sekali?”

Pada detik berikutnya dapat Naeun lihat sebuah senyum terlukis diwajah Sungyeol, perlahan namja itu mendekat dan kemudian menumpukan dagunya tepat dibahu Naeun hingga membuat yeoja itu bergidik pelan, “Tentu saja aku datang untuk menemuimu, Son Naeun” Bisik Sungyeol begitu lembut, namun Naeun tau benar namja itu hanya berniat untuk menggodanya sekarang.

“Pabo” Gumam Naeun berikutnya seraya membenarkan letak hoodie pink Sungyeol yang tak lagi beraturan alias miring-miring.

“Pabo?”

Naeun mengangguk kemudian tersenyum, “Kau akan sakit jika terus berdiri diluar sini, Oppa” Ujarnya kemudian meraih lengan Sungyeol dan membawa namja itu masuk kedalam.

“Kau sendirian?” Tanya Sungyeol begitu Ia sadari bahwa kini hanya dirinya dan juga Naeun yang tersisa ditempat itu, “—dan ah? Bukannya kau ingin pergi tadi? Mianhae, aku mengganggumu ternyata” Lanjutnya lagi lalu kemudian menyandarkan tubuhnya lesu pada sebuah sofa panjang yang terletak disudut ruangan itu.

“Ahniyo, Oppa. Kau sama sekali tidak menggangguku” Naeun tersenyum seraya melepas mantel panjang berwarna merah marunnya, “Kami semua akan pergi ke restaurant tadi, dan kebetulan ponselku tertinggal maka kuputuskan untuk kembali dan ternyata kau datang kesini” Jelas yeoja itu lagi, kemudian segera mengambil posisi tepat disebelah Sungyeol yang masih dengan seksama mendengar tiap penjelasan yang yeoja itu berikan.

“Jadi kau ingin pergi sekarang? Baiklah aku akan mengantarmu, Naeun-ah” Baru saja Sungyeol ingin beranjak dari tempatnya, Naeun dengan cepat menahan lengannya dan membuat namja itu kembali terduduk, “Ahniyo, Oppa! Aku akan menghubungi Chorong Eonni sekarang,bagaimana bisa aku meninggalkanmu ketika kau bahkan sudah datang kesini?” Ujar Naeun lagi kemudian tertawa pelan, kini salah satu tangannya nampak tengah mengetikan sebuah pesan yang dengan sangat Sungyeol ketahui akan yeoja itu kirimkan pada Chorong.

Kini sebuah senyum kembali terlukis diwajah tampan Sungyeol, entah hal apa yang Ia pikirkan saat ini melihat sosok Naeun yang saat ini terduduk dihadapannya benar-benar membuatnya senang.

“Sungyeol Oppa?”

Seakan terbangun dari lamunannya, suara Naeun barusan berhasil membuat Sungyeol  tersentak, “E-eh?!”

“Apa yang kau pikirkan hingga melamun seperti itu?”

Sungyeol menggeleng pelan, “Ahni”

“Oh baiklah” Naeun kembali memusatkan perhatiannya pada ponselnya yang baru saja bergetar, “Chorong Eonni sama sekali tidak keberatan, Ia menitipkan salamnya untukmu, Oppa”

“Begitu?” Sungyeol kembali tersenyum menatap yeojanya itu, “Jadi kau belum makan sekarang?!”

Naeun menggeleng, “Sayangnya belum”

Sungyeol terdiam membiarkan keheningan menghampiri mereka selama beberapa saat kemudian segera beranjak dari tempatnya hingga membuat Naeun menatapnya heran, “Baiklah, untuk hari ini aku akan memasak untukmu, sayang”

“E-eh?”

***

“Ya!!! Oppa!! Aku tau kau sama sekali tidak bisa memasak!!!” Naeun menggeleng-gelengkan kepalanya begitu kini Ia lihat sosok Sungyeol yang mulai mengobrak-abrik dapurnya, oh Chorong Eonni tak akan membiarkannya pulang sebelum dapur ini kembali seperti sedia kala kkk~ pikirnya dalam hati, tanpa bisa menyembunyikan senyum manis diwajahnya.

“Sungyeol Oppa”

Sesaat Sungyeol kembali memusatkan perhatiannya pada Naeun yang sejak tadi terus berdiri disampingnya, “Ada apa, sayang?”

“Kau lapar? Biarkan aku yang memasak untukmu, ne? kau tunggu saja disana sambil menyaksikan tayangan itu—dan ah lihat sebentar lagi mereka akan menayangkan interviewmu bersama infinite”

“Jinjja? Tapi lupakan aku ingin memasak untukmu sekarang” Ujar Sungyeol lagi tanpa memperdulikan kalimat yang baru saja diucapkan oleh Naeun. Sungyeol melepas hoodie pinknya yang dengan reflex segera berada di tangan Naeun.

Naeun meletakan hoodie pink itu pada sebuah gantungan mantel, kemudian kembali menghampiri Sungyeol yang saat ini nampak tengah menimbang-nimbang sesuatu, “Sungyeol Oppa! Aku akan membiarkan kau melakukannya dengan satu syarat”

“Syarat?” Sungyeol menaikan seebelah alisnya, “Syarat apa?”

“Biarkan aku membantumu, arra?”

Sungyeol mengerutkan keningnya ragu-ragu kemudian akhirnya mengangguk setuju, “Baiklah! Tetapi hanya sedikit, jika kau melewati batas maka aku akan menciummu!” Ujarnya kemudian mengecup kilat pipi Naeun, hingga lagi-lagi kembali membuat yeoja itu tersentak kaget.

“Ya!!Oppa!!”

Setelah melewati masa-masa sulit (?) Sungyeol pun pada akhirnya memutuskan untuk membuat pasta, pasta? Hanya pasta? Ya benar, hanya pasta namun bedanya Sungyeol mengatakn bahwa pasta yang Ia buat akan berbeda dan begitu special, oh apalah Naeun benar-benar ingin melupakan kalimatnya itu.

Sudah hampir 30 menit berlalu dan kini Naeun benar-benar kembali tak dapat menahan senyumnya, sesaat kalimat yang tadi diucapkan Sungyeol kembali terngiang-ngiang dikepalanya. Ia bahkan masih dapat mengingatnya dnegan jelas sekali, ketika namja itu mengatakan untuk tidak membantunya dalam banyak hal dan sekarang?

“Naeun-ah….apa lagi yang harus kulakukan?”

“Naeun-ah,bisa kau memberitahuku bagaimana caranya agar kompor ini menyala?”

Atau, “Kapan aku harus memasukan pastanya?”

“Naeun-ah—“

“Naeun-ah—“

—dan  sekarang gumaman suara Sungyeol  kembali terdengar, “Kenapa pisau ini tidak mau memotong paprikanya?”

Naeun melangkah menghampiri Sungyeol yang saat ini tengah nampak kesusahan memotong sebuah paprika besar berwarna merah, “Biar aku yang melakukannya, Oppa” Ujar Naeun dengan senyumnya, kedua tangannya seraya mencoba untuk merebut pisau itu dari tangan Sungyeol namun gagal. Sungyeol sama sekali tidak berniat menyerahkan pisau itu pada Naeun.

“Ya, aku bisa melakukannya Naeun—Awww!!!!!” Pekik Sungyeol cukup keras begitu kini Ia rasakan pisau itu baru saja mengiris jemarinya, dengan cepat Naeun meraih tangan Sungyeol dan segera menjauhkan pisau itu dari jangkauan Sungyeol yang nyatanya sangat keras kepala.

“Pabo!!!” Gerutu Naeun, oh entahlah marah? Khawatir? Naeun benar-benar tidak ingin memikirkannya, masih dengan menggenggam tangan Sungyeol, Naeun meletakan jemari Sungyeol yang baru saja terluka itu dibawah wastafel dan membiarkan darah yang mulai keluar mengalir bersama air yang mengalir melalui wastafel itu.

Dan kini setelah melakukan beberapa pertolongan pertama Naeun meraih lengan Sungyeol dan membuat namja itu terduduk disebuah sofa panjang yang menghadap kesebuah televisi besar yang saat itu tengah menayangkan interviewnya bersama infinite.

“Apa sakit?” Tanya Naeun yang baru saja menempelkan sebuah plester di jemari tangan Sungyeol, hingga membuat namja itu tak dapat menyembunyikan senyumnya. Ia benar-benar senang dengan reaksi Naeun tadi, dan kini Ia semakin tau bahwa Naeun benar-benar menyayanginya.

Sungyeol menggeleng, “Ahni. Naeun-ah, gwenchana” Ujarnya lembut kemudian dengan jemarinya Sungyeol mulai menyingkirkan rambut panjang Naeun yang mulai menutupi wajhnya yang benar-benar cantik.

Naeun menghela nafas panjang, “Haah Oppa!! jangan lakukan hal seperti ini lagi, ne?!”

Sungyeol baru saja ingin kembali mengangguk namun batal begitu kini perhatian mereka berdua benar-benar tertuju pada layar televisi besar itu.

“Ah Sungyeol-ssi! Masih menyangkut dengan lagu terbaru Infinite, apa kau saat ini tengah jatuh cinta?”

“Jatuh cinta? Ah ahniyo” Sungyeol yang saat itu tampil di televisi tersenyum manis, seraya menggelengkan kepalanya malu-malu.

Sang Mc yang memberikan pertanyaan tadi tertawa kecil, “Ahaha atau mungkin kau sudah memiliki seorang yeojachingu sekarang? Wanita seperti apa dia?”

“Ahniyo ahniyo!” Lagi-lagi Sungyeol saat itu menolak dengan tegasnya, “Untuk saat ini aku benar-benar tidak ingin menjalin hubungan seperti itu dulu!” Jelasnya kemudian disusul dengan suara tawa member lain yang nampak menggodanya.

Tak dapat dipungkiri, dapat dengan jelas Sungyeol lihat perubahan ekspressi wajah Naeun begitu mendengar jawabannya tadi.

“Lalu? Wanita seperti apa yang merupakan tipe idealmu?”

“Aku?”

“Ah seperti ini, siapa yang lebih kau pilih SNSD’s Yoona atau Miss A’s Suzy?”

Sungyeol yang ada didalam acara itu nampak sedikit terkejut kemudian tertawa malu, “Entahlah! Aku benar-benar tak bisa memilih diantara keduanya, mereka berdua benar-benar tipeku! Ahahaha”

“Tipemu? Sungyeol Oppa?” Gumam Naeun pelan, bahkan nyaris tak terdengar.

 Sungyeol bergidik pelan begitu Ia sadari kini kedua mata bulat Nauen tengah menatapnya, dapat Ia lihat seutas perasaan kecewa terlukis dimata Naeun. Bodoh, Ia benar-benar namja bodoh tak seharusnya Ia memberikan jawaban seperti itu kemarin.

“Ah Naeun-ah, aku—“ Kalimat Sungyeol terpotong cepat dengan penggalan-penggalan kalimat yang berikutnya diucapkan oleh Naeun, “Ahniyo, Oppa! Gwencahana, kau tak perlu memikirkannya”

“Siapapun pasti punya tipe ideal bukan? Dan Yoona Eonni dan juga Suzy benar-benar tidak dapat dipungkiri kecantikannya, oh benar-benar tipe wanita idealmu”  Tambah Naeun lagi, kali ini tanpa menatap Sungyeol seidkitpun.

“Hei, semuanya benar-benar tidak seperti yang kau pikirkan Naeun-ah” Sungyeol lagi-lagi mencoba menjelaskan namun sayang sekali nampaknya usahanya sia-sia, Ia tau Naeun benar-benar kecewa padanya.

Hening~

Setelah beberapa saat terjebak didalam keheningan, Naeun tersenyum dan perlahan bangkit dari sofa, “Aku harus ke toilet sebentar, setelah itu aku akan kembali membuat pastanya, ne? Kau tunggu disini Sungyeol Oppa!” Ujarnya berusaha menghindar dan perlahan sosoknya kini tak lagi dapat Sungyeol lihat.

***

Son Naeun benar-benar mengutuk segela keegoisannya tadi, setidaknya hal itu yang Ia pikirkan saat ini. Seharusnya, seharusnya, dan seharusnya Ia bahkan tau tak seharusnya Ia bertingkah sangat kekanakan seperti itu. Bukankah itu hanya sebuah acara tv? Atau bukankah tiap orang pasti memiliki tipe wanita ideal? Dan sekarang apa yang kau lakukan, Son Naeun?!!! Kau bahkan benar-benar membuat Sungyeol Oppa terlihat begitu bersalah, atau kau bahkan benar-benar membuatnya nampak seperti mengkhianatimu, oh parah.

Naeun melangkah pelan keluar dari toilet, satu hal yang akan Ia lakukan adalah mengucapkan permohonan maaf pada Sungyeol ya benar satu-satu hal yang harus Ia lakukan. Namun baru saja Naeun ingin kembali melangkah, kini langkahnya terhenti begitu samar-sama Ia dengar suara Sungyeol yang nampaknya tengah bercakap-cakap dengan—dirinya sendiri?

“Sungyeol-ssi! Apa yang sedang kau lakukan?” Terdengar suara Sungyeol bertanya pada dirinya sendiri, kini dirinya tengah mengaduk-aduk saus pasta, Eoh? Bagaimana Ia bisa melakukannya? Naeun bahkan ingat betul bahwa tadi Ia sudah mematikan kompornya dan sekarang?

Naeun semakin mengangkat sebelah alisnya heran begitu kini Sungyeol menjawab sendiri pertanyaan yang Ia ajukan, “Aku? Kau melihatnya? Aku sedang memasak”

“Memasak?” Tanyanya lagi.

Sedetik kemudian Naeun lihat Sungyeol menganggukan kepalanya, “Eung! Aku memasak untuk kekasihku, kau tau? Ia benar-benar seorang yeoja yang cantik”

Lagi-lagi Sungyeol kembali bertanya pada dirinya sendiri, “Yeoja cantik? Jika ya, bagaimana bisa seorang yeoja cantik mau menjadi kekasihmu?”

“Oh itu terdengar sedikit menyakitkan, tetapi siapaun tak dapat memungkirinya Ia benar-benar menyayangiku”

Naeun terdiam tanpa Ia sadari seutas senyum kini terlukis diwajahnya, bagaimana bisa? Sungyeol benar-benar selalu melakukan hal yang tak pernah Ia duga, dan apa yang baru saja Sungyeol katakan sama sekali tidak salah, karena Ia benar-benar menyayangi namja itu, “Sungyeol Oppa, hentikan”

Sungyeol menoleh begitu Ia dengar suara manis Naeun, namun sesaat Sungyeol kembali mengalihkan pandangannya pada—ponselnya? Dapat Naeun lihat kini sebuah i phone hitam nampaknya sejak tadi dengan setia merekam setiap ucapan yang diucapkan oleh Sungyeol.

“Kau lihat? Dia datang! Cantik, benar? Oh kau tidak boleh terpikat dengannya” Ujar Sungyeol lagi kemudian tertawa, dan kini begitu Naeun berdiri disebelahnya Ia benar-benar tak dapat menyembunyikan senyumnya.

Naeun tersenyum tipis, membelai lembut rambut kecoklatan Sungyeol yang mulai berantakan, “Oppa, jeongmal Mianhae”

“Ssstt” Sungyeol menyentuh bibir Naeun, mencoba membuat yeoja itu tak lagi bersuara, “Kita sedang on air sekarang, kau tidak bisa mengucapkan permintaan maafmu didepan media” Bisiknya pelan tepat ditelinga Naeun, hingga lagi-lagi kembali membuat yeoja itu bergidik.

Sesaat Sungyeol kembali menatap ponselnya seraya mengaduk-aduk penggorengan yang kini sudah berisi pasta yang mereka buat bersama tadi dan kemudian mematikan apinya cepat, “Kenalkan, dia A Pink’s Son Naeun kekasihku! Tidakkah kau berpikir Ia sangat cantik? Oh kau tau? Pada kenyataanya sosoknya benar-benar terkenal dikalangan member-member boy band”

Mendengar penggalan kalimat Sungyeol barusan benar-benar berhasil membuat Naeun tak dapat menahan tawanya, “Oppa, hentikan!!! Kau membuatku malu” Pintanya namun seperti inilah Sungyeol yang Ia kenal, Ia bahkan tak menghiraukan permintaan Naeun barusan.

“Aku seringkali mendengar namja-namja itu mengatakan bahwa sosoknya sangat cantik, dan hal itu membuatku gila pastinya” Lanjut Sungyeol lagi, “Bagimana tidak? Sebagian dari mereka bahkan mengatakannya langsung padaku, dan ah Ia bahkan sering disebut dengan panggilan B2st’s girl! Apa itu? She’s not B2st’s girl!!  She’s mine!”

“Sungyeol Oppa” Naeun kini hanya bisa menundukan wajahnya tersipu, Ia benar-benar tak menyangka Sungyeol akan melakukan hal seperti ini dan nyatanya hal ini benar-benar membuatnya senang, oh astaga.

Sungyeol tersenyum melihat Naeun yang saat ini semakin tersipu disampingnya, masih dengan menatap ke arah ponselnya Sungyeol tersenyum senang, “Dan yang terakhir, aku benar-benar akan menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan padanya bahwa aku sangat mencintainya! Sangat!” Ujar Sungyeol lagi, kemudian meraih tengkuk Naeun dan mencium yeoja itu lembut.

Naeun sama sekali tidak melakukan penolakan, Ia benar-benar terkejut dan senang? Tentu saja. Pada akhirnya setelah beberapa saat Sungyeol melepaskan ciumannya, dan merengkuhnya masuk kedalam pelukannya.

“Oppa!! Hentikan!!” Gerutu Naeun kemudian berusaha untuk melepaskan pelukan Sungyeol.

“Wae!?” Sungyeol menatap Naeun heran, Ia bahkan masih tidak membiarkan Naeun menjauh darinya.

Naeun menggeleng pelan, dan kemudian dengan sekuat tenaga berusaha keluar dari dekapan Sungyeol dan berhasil, dengan cepat Ia segera berlari meraih ponsel Sungyeol dan—“oh astaga, Oppa!! Kau membiarkan ponsel ini merekam semuanya!!”

“Jinjjaeyo?” Sungyeol dapat dengan cepat meraih ponsel itu dan segera memasukannya kedalam saku celananya sebelum yeojanya itu bergerak cepat untuk menghapus rekaman ini, oh bagaimana bisa? Ia tidak akan membiarkan Naeun menghapusnya kkk~

“Oppa!!! Kau harus menghapusnya!!” Rengek Naeun manja pada Sungyeol yang saat ini hanya terkekeh-kekeh.

“Andwaeyo~”

“Ya!! Oppa!!” Naeun masih berusaha merebut ponsel itu namun kemudian Sungyeol kembali menahan lengannya kuat, “Setidaknya janji tetaplah janji, Son Naeun”

“E-eh?” Naeun membulatkan matanya, keningnya berkerut tak mengerti, “Janji apa? Aku bahkan tidak memberikanmu janji apa-apa” Sangkalnya cepat.

Namun Sungyeol makin melebarkan senyumnya, “Kau ingat ketika aku mengatakannya pada awal tadi? Ketika kau melewati batas maka  aku akan menciummu”

“Mwo?! Aku bahkan tidak melewati batas apapun!!!”

“Kau melewati batas, Naeun-ah! Kau bisa mengingatnya dan sekarang kau bisa menghitung berapa kali aku akan mencium mu! So prepare yourself, honey” Ujar Sungyeol kemudian mengecup lembut kening Naeun yang dapat dengan mudah Ia capai.

Naeun mengerjapkan kedua matanya, berusaha menahan detak jantungnya yang kini benar-benar tak lagi beraturan, “Pabo!!” Gumamnya pelan.

“Eoh? Pabo?!”

“Eung! Pabo!” Nauen mengangguk kemudian tersenyum, “Saranghae, Sungyeol Oppa”

Finn

Arghhhhh /.\ FF macam apa ini TT huehuee

Romance gagal :”) tapi btw author tetep seneng sudah bisa menyelesaikan FF ini kkk~

Dan untuk kelanjutan FF author yang lain? Author bakalan selesain secepatnya, so? Fighting!!

Keep RCL guys ^^

One thought on “[Vignette] Something ’bout Love

Leave a comment